Rindu

Oooh bisakah aku berbohong pada angin?
yang senantiasa menelisik membisik

Oooh aku merindumu seperti rembulan pada matahari
yang tak jua saling menemui

Oooh tak akan pernah berkata aku rindu
meski sembilu

***
sepagi ini bertemu kamu setelah satu bulan lebih gak ketemu. biasa aja sih harusnya, tapi aku tau waktu punggung kamu perlahan menjauh rasanya aku mau lari dan meluk kamu. gak peduli sama rasa malu atau norak kaya di film India. mungkin juga ada soundtrack semacam lagu Kuch Kuch Hota Hai di tambah rintik hujan atau daun berguguran.

tapi kondisinya pagi ini gak seperti itu, cuacanya dingin dan mendung. aku gak suka kamu yang berpura-pura, aku tau itu bukan kamu. hari ini benteng itu lagi-lagi runtuh. rasanya aku siap dan sudah merasa kokoh yang nyatanya aku masih saja rapuh. aku sama sekali gak sanggup natap kamu, aku malu, malu kalau lama-lama air mata itu jatuh. mungkin aku senyum, iya aku senyum karena aku rindu.

kamu inget gak? selama satu bulan terakhir ini kamu empat kali nanya apa aku kangen sama kamu? aku gak mau bilang, buat aku sekarang kata kangen atau sayang semakin sering diucapkan akan semakin biasa, gak ada yang istimewa. aku lebih suka menyimpannya sendiri. tooh kalau aku bilang memang kamu kangen juga sama aku?? sayangnya belum tentu. gak ada guna dan pengaruhnya kalau aku umbar-umbar.

sama sekali aku bukan gak mau ketemu kamu. aku bercita-cita kalau nanti harus ketemu, aku mau jadi pertemuan yang berkualitas. yang cuma ada kamu dan aku. aku lebih sering menitipkan rindu pada Sang Maha Perindu. aku untaikan bermacam do'a dalam sujud pagi dan malam hari. dan kulipat rindu dalam sendu, menitipkannya pada semilir angin. tolong bawakan. tolong bisikkan.
***
no image
Item Reviewed: Rindu 9 out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.
Emoticon? nyengir

Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^

Komentar Terbaru

Just load it!