Cerita Tentang Hujan :)


Indonesia hanya punya dua musim. Musim hujan dan musim kemarau. Waktu musim kemarau kita selalu ngeluh kepanasan, bikin males kemana” karna bisa bikin muka jadi item dan kebakar. Tapi waktu musim hujan kita juga ga berhenti mengeluh, kalo kata Cinta Laura “udah ujan, becyek ga ada ojyeg”. Jadi kapan saatnya kita bersyukur? Tentunya hanya pada saat moment” tertentu. Misalnya “Alhamdullillah panas, jemuran gue kering deh” atau “untung aja gue pake spatu plastik, jadi meskipun ujan ga usah nyuci sepatu”. Tapi, musim sekarang emang ga bisa di tebak, pagi” kadang bisa panas banget, tapi setelah jam 12 langsung mendung dan hujan. Perubahan cuaca yang ga jelas gini juga bikin kita jadi gampang sakit, karna tubuh harus terus”an nyesuain sama kondisi lingkungan. Kalo makan ga bener atau kurang asupan vitamin, bisa bikin kita ngedrop apalagi kalo kita banyak kegiatan.

Buat gue pribadi, ga ada salah satu musim yang gue suka banget atau gue benci banget. Mau panas atau hujan sama” gue nikmatin. Kalo musim panas gue bisa minum es di tengah hari bolong atau waktu musim hujan gue bisa bikin macem” sop anget. Segala sesuatu itu tergantung gimana kita ngadepinnya aja. Mau di bawa enjoy atau di bawa ribet. Tapi, gue kenal seseorang yang suka hujan, dia punya sudut pandang lain tentang hujan.

Aku suka hujan. Ketika jutaan bulirnya menghujam bumi. Aku bisa menciumnya. Aroma itu. Aroma khas sang hujan. Aroma yang tidak dimiliki oleh ciptaan Tuhan lainnya. Aku bisa merasakannya. Hembusan anginnya terkadang membuatku merapatkan jaketku. Tetesanny meresapi pakaianku hingga ke kulitku.

Ketika ia turun maka semua orang menghentikan langkahnya. Menghentikan laju kendaraannya. Hanya untuk memakai jas hujan, membuka payung atau sekedar berteduh. Tapi ketika hujan datang aku pun terdiam. Merasakannya. Merasakan panggilan Tuhan. Membuatku tersadar akan sesuatu. Siapakah yang sanggup membuat awan bergerak menutupi langit? Siapakah yang mampu membuat petir menggelegar? Siapa jugakah yang mampu memunculkan pelangi setelah hujan pergi? Semua dapat dijelaskan dengan ilmu pengetahuan, tapi sadarkah siapa yang mengajarkan kita dari apa yang terjadi? Tuhan. Dialah dibalik semua peristiwa yang terjadi. Dialah Sang Pencipta. Hanya Dia yang mampu menjadikan segalanya nyata. Aku menikmatinya. Aku mensyukurinya. Ku pejamkan mata. Kuhirup dalam-dalam. Dan kukatakan Subhanallah.

Hujan selalu menemaniku. Dalam rintiknya ia membuatku berlari. Dalam derasnya ia membuatku hangat. Ia setia mendengar ceritaku. Ia teman dalam sepiku. Ia membuatku rindu saat tak hadir di bumi. Ia tak pernah membuatku kecewa. Alirannya dapat menghayutkan dukaku. Genangannya dapat mengendapkan lukaku. Hadirnya memberi bahagia dan rasa syukur. Ia selalu ku nanti. Ia tak pernah membuatku merasa rugi. Ialah Sang Hujan.

Selepas hujan ia datang. Sang Pelangi. Lihatlah warnanya. Begitu memikat. Bagaimana bisa berbagai macam warna menyatu di sana? Dalam satu rangkaian indah. Siapapun yang memandangnya tiada yang tak kagum. Ia begitu anggun. Cantik dengan caranya sendiri. Memikat dengan apa adanya. Buatku pelangi memiliki arti sendiri. Di kaki pelangi aku melihat bidadari. Ia menjejak kaki di bumi. Ia begitu sederhana namun mempesona. Seperti hujan yang setia menunggu pelangi, seperti itulah setiaku menunggumu disini. Dibawah kaki kaki pelangi.

Cerita Tentang Hujan :)
Item Reviewed: Cerita Tentang Hujan :) 9 out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.
Emoticon? nyengir

Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^

Komentar Terbaru

Just load it!