Cita-Citaku Setinggi Tanah

siapapun, diantara kita pasti pernah mempunyai cita-cita.

besar, kecil, tinggi atau rendah, setiap dari kita pasti pernah punya cita-cita.

demikian halnya dengan Agus, salah satu tokoh dalam film  cita-citaku setinggi tanah. cita-citanya gak biasa, sangat beda dari temen-temannya. sementara yang lain ingin jadi dokter, tentara, pilot bahkan artis, Agus bercita-cita ingin makan di restoran Padang. ayahnya bekerja di pabrik tahu, dan setiap hari ibunya selalu memasak tahu bacem. Agus ingin makan masakan Padang. apa alasannya? ia ingin dilayani seperti raja, ia ingin dihidangkan berbagai macam jenis masakan dalam 1 meja. bukan hanya tahu bacem setiap pagi, siang dan malam.

cita-cita Agus tersebut jadi bahan tertawaan dan olok-olok temannya. tapi bagi Agus, bukan seberapa besar cita-citanya, tapi seberapa besar ia mewujudkan cita-cita tersebut. ia menabung, ia rela tidak jajan di sekolah, ia membantu ayah dan tetangganya untuk kemudian mendapatkan upah. namun, ketika uang sudah terkumpul, uang tersebut jatuh ke sumur. ia sedih tapi ternyata neneknya yang sedang berkunjung ke rumah Agus, memberi Agus uang yang lebih dari cukup untuk makan di restoran Padang. Agus sangat senang bahwa akhirnya ia bisa mewujudkan cita-citanya. dengan bangga ia membacakan essay nya mengenai cita-citanya itu. tak ada yang tertawa seperti pertama kali Agus mengutarakan cita-citanya. teman-temannya menyadari bahwa setiap orang boleh memiliki cita-cita apa saja.

***

sabtu kemarin (10/20/2012) diajakin partner malam mingguan, Risty :D

tiba-tiba dia sms

"Fan, aku punya voucher nonton loh, cita2ku setinggi langit, 25ribu"

setelah bernegosiasi akhirnya kita memutuskan untuk nonton di Empire, karena emang cuma ada disitu juga sih :D nambah 10.000 karena harga tiketnya 35.000.

filmnya ringan, lucu, tapi banyak pelajaran yang bisa di dapat.

singkatnya aku tulisin yah best quotes dari film ini.

***

"Karena cita-cita itu bukan untuk dituliskan, tapi untuk di wujudkan"

"yang paling penting bukan sebanyak atau setinggi apa cita-citamu, tapi seberapa besar usahamu untuk mewujudkannya"

"rezeki itu gak pernah pergi, cuma menunggu waktu yang tepat untuk kembali"

cita-cita itu bukan untuk dinikmati sendiri, tapi untuk nusa dan bangsa"