A First Love Isn't Always A True Love

Secara harfiah arti kata first love adalah cinta pertama, tapi pengalaman cinta pertama bisa beragam kisahnya. Mungkin bisa tentang pertama kali merasakan jatuh cinta atau bahkan sakit hati karena cinta. Tiba-tiba aku pengen cerita tentang kisah cinta aku dulu (ciaelaaaah).. kalau di inget-inget lucu banget, lebih ke arah norak dan malu-maluin sebenernya. Tapi, gak apa-apa, masa lalu seperti kaca spion yang dilihat sekali-kali, supaya kita bisa terus menatap masa depan tanpa melupakan siapa atau apa yang sudah menjadikan diri kita seperti sekarang, katanya begituuuuu.. Jangan terus-terusan liat spion, lama-lama bisa nabrak, kata nenek itu berbahaya.

Waktu zaman jahiliyah dulu (hehe), pertama kali aku punya pacar itu zaman SMP. Awalnya aku duluan yang suka sama temen aku itu. Asalnya kita temen deket, bahkan aku suka dijadiin tempat curhat sama pacarnya. Eeeeh tau-tau mereka putus, kok terus aku yang suka? hahaha. Dari situ malah di jodoh-jodohin, akhirnya pacaran (ceritanya). Tapi anehnya abis pacaran kok aku gak suka lagi sama dia? Padahal dia baik banget, suka ngasih-ngasih hadiah. Sampe pas aku ulang taun sengaja bikin surprise, bahkan rela bawa kotak gede banget bentuk love, isinya boneka elmo, dulu aku suka banget elmo. Habis itu aku pernah dibeliin buku AKU, maklum waktu itu sedang booming AADC. Aku pernah di kasih cincin juga, tapi aku balikin pas putus kayanya, hahaha. Eh sampe sekarang kotak love, slayer dan bukunya masih ada, kayanya di simpen di rumah Bandung. kalau boneka elmo sudah lama aku kasih sama keponakan aku, hehehe.

Setelah lulus SMP, kita pisah SMA, sudah lost contact sejak itu. Tapi, lumayan juga bertahan selama 6 bulan waktu itu, alasan putusnya karena mau masuk SMA jadinya bakal berpisah. Entahlah yang aku pikirin waktu itu kita bakal jauh-jauhan dan sulit berkomunikasi. Maklum waktu itu aku belum punya HP, paling nebeng sama kakak aku kalau mau SMS dia. Setelah lulus SMA dia kerja ke Jepang, eeh sebelum berangkat tiba-tiba nelepon ke rumah, pamitan katanya. Selama di Jepang dia rajin nelepon aku. Seinget aku dia di Jepang sekitar 3 atau 4 tahun yaa, sempet pulang ke Indonesia dan ketemu juga, tapi habis itu dia lanjut kerja ke Korea. Pas di Korea juga sama, sering nelepon, yaa ngobrol-ngobrol lah tentang kerjaan dan suasana di Korea. Sudah lama gak kontak-kontakan, terakhir kayanya pas aku lahiran deh, dia ngucapin selamat. Aku denger kabar terakhirnya, dia sudah di Indonesia, tapi gak tau menetap gak tau abroad lagi.

Yang kedua pas waktu kuliah, aku pernah suka sama temen sekelas aku. Sebenernya kita temen deket, lumayanlah, soalnya aku suka dijadiin tempat curhat dan sharing soal cewe atau pelajaran. ahahaha. Dari situ entah kenapa lama-lama aku baper sendiri, jadi cemburu kalau dia cerita tentang cewe yang dia suka. Suatu hari aku menyadari bahwa ternyata aku suka sama dia, aku juga gak tau kenapa. Padahal dia orangnya kaku banget, galak lagi, hahahaha. Sejak saat itu, aku jadi canggung sama dia. Bawaannya bete kalau diajak ngobrol, pengennya ngejauh. Tapi, perasaan emang gak bisa bohong ya. Sampai suatu hari kita memtuskan sepertinya harus ngobrol, kan gak enak kalau diem-dieman. Setelah ngalor ngidul dan saling mengungkapkan isi hati (uhuk) kita sampai pada kesimpulan kalau kita akan terus saling support dan “menyayangi” as a family. Kalau istilah sekarang friendzone kali yaah. Tapi, setelah itu alhamdullillah semuanya kembali normal. Kita berkomunikasi dan bersahabat lagi seperti semula.

Kalau bisa aku bilang, mereka berdua adalah first love aku. Pacarku waktu zaman SMP jadi pengalaman pertamaku suka sama lawan jenis, sedangkan teman kuliahku jadi orang pertama yang membuat aku punya perasaan sayang terhadap lawan jenis.

Tapi, My First Love Isn’t My True Love.
Suamiku adalah orang yang berani melamar dan datang ke rumah orang tuaku. Lain lagi cerita kalau ini, He is my love untill Jannah (cieeee) aamiin. Tapi, siapakah My True Love?

Merasakan perasaan cinta, sayang dan takut kehilangan yang begitu besar justru aku rasakan ketika memiliki Sunan. Bahkan jauh sebelum dia lahir, aku sudah jatuh cinta, mulai dari ukurannya baru 8 cm, bentuk dan jenis kelaminnya aja belum jelas. Sunan, adalah sebenar-benarnya wujud perasaan cinta dan sayangku. Dia adalah “sesuatu” yang aku tunggu kehadirannya, yang aku persiapkan kedatangannya. Buatku, Sunan adalah cinta sejatiku. Mungkin cinta sejatinya akan bertambah kalau nanti Sunan punya adik, hehehe. Entah kenapa, aku gak butuh alasan untuk mencintai Sunan. Lebay sih yaa, mungkin semua Ibu merasakan hal yang sama tentang anaknya, hihihi. Soalnya, Sunan adalah laki-laki yang membuat aku jatuh cinta dan rela melakukan apa saja buat dia. Aku bisa jadi bodyguard, bisa jadi koki, jadi tukang ojeg, bahkan jadi ninja, jadi apa saja asal Sunan bahagia. hahaha. Kesehatannya, kebahagiannya adalah yang terpenting untukku. Masalah dia mau cinta dan sayang aku itu terserah dia, yang jelas aku sih sayang dan cinta sama dia selamanya. hehehe.

Diluar sana pasti ada orang yang memiliki pasangan (entah suami atau istri) yang merupakan first love nya, orang yang pertama kali dicintainya sampai akhirnya menikah. Definisi first love bisa jadi berbeda untuk setiap orang, tapi bisa jadi sama bahwa itu adalah pengalaman pertama, entah itu menyenangkan atau menyedihkan.

Dear My First Love,
Thank you for giving me an experience how is the feel of loving someone
I hope you always healthy and happy wherever you are :D
no image
Item Reviewed: A First Love Isn't Always A True Love 9 out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.
Emoticon? nyengir

Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^

Komentar Terbaru

Just load it!